Tawana Pakistan Project merupakan
program dari pemerintah Pakistan yang ditujukan untuk anak perempuan usia 5-12
tahun di 29 distrik berpendapatan rendah di Pakistan. Program ini merupakan
program penyediaan makanan berbasis sekolah. Pemerintah yang dibawahi Ministry of
Social Welfare and Special Education yaitu the National Implementation Unit dan
the Pakistan Baitul Maal bekerja sama dengan salah satu universitas yaitu
Universitas Aga Khan. Universitas Aga Khan mendesain, manajemen, monitor, hingga evaluasi program. Universitas Aga Khan
mengelola dan memberi training 11 LSM untuk mengimplementasikan proyek
tersebut.
Staf Universitas Aga
Khan melatih 121 Master Trainer (MT) yang dipilih dari staf LSM. LSM kemudian memilih
pekerja lapangan yang berasal
dari masyarakat; kebanyakan
yang paling tidak memiliki pengalaman sebelumnya bekerja di
dan dengan masyarakat. Para pekerja lapangan dilatih oleh MTs dan staf universitas.
Para pekerja lapangan bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dasar, mengukur
dan merekam tinggi dan berat badan anak-anak sekolah di garis dasar setiap 6
bulan, membantu dalam membentuk School Tawana Committe (STC) dan mencari Community
Organizer (CO) dengan bantuan masyarakat. CO adalah pekerja perempuan dari
masyarakat yang diabayar. Tanggung jawab mereka mobilisasi masyarakat,
pengawasan antropometri, koordinasi kegiatan dengan STCs dan manajemen keuangan.
Sebagian STCs
terdiri dari lebih dari 12 anggota. Tanggung jawab STC termasuk mengawasi pembangunan dapur, pembelian item yang diperlukan, perencanaan menu bulanan, memasak
atau mengatur untuk memasak,
melayani dan membersihkan setelah makan. Anggota STCs menerima pelatihan mengenai tujuan dari TPP, konsep nutrisi dasar dan apa itu diet seimbang. Pelatihan tersebut terjadwal. Program ini memberi makan kepada target yaitu anak perempuan
usia 5-12 tahun di sekolah. Pemberian makan 1 kali sehari serta suplemen
makanan di sekolah-sekolah yang ditunjuk selama 2 tahun. Data antropometri di
ambil sebelum,selama, dan setelah program setiap 6 bulan untuk di evaluasi.
Wasting, underweight dan stunting menurun 45%,
22% dan 6% masing-masing. Kemampuan perempuan
'untuk merencanakan makanan seimbang meningkat > 76%. Masalah birokrasi pemerintahan, terutama di tingkat distrik terbukti menjadi hambatan yang paling menantang.
Sukses dapat dicapai dengan sinergi dari urusan dengan gizi, masalah pendidikan dan pemberdayaan secara
bersamaan.
Badruddin SH1, Agha A, Peermohamed H, Rafique G, Khan KS, Pappas G. 2008, Tawana project-school
nutrition program in Pakistan--its success, bottlenecks
and lessons learned, Asia Pac J Clin
Nutr.;17 Suppl 1:357-60.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar