Antenatal Education and Postnatal Support Strategies for Improving Rates of Exclusive Breastfeeding : randomised controlled trial



Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi apakah edukasi menyusui antenatal atau dukungan laktasi postnatal tunggal meningkatkan pemberian ASI eksklusif dibandingkan dengan perawatan rutin rumah sakit. Penelitian dilakukan di Singapore. Pada penelitian ini dilakukan 3 intervensi/ program yaitu perawatan standard rumah sakit, satu sesi edukasi antenatal dan 2 sesi dukungan laktasi postnatal. Peserta terdiri dari 450 wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi.  
Peserta direkrut dari wanita hamil sehat yang mendatangi klinik antenatal Rumah Sakit Universitas Nasional  Singapore, dan wanita rawat jalan dari klinik obstetric yang dipilih oleh asisten peneliti yang berpengalaman dalam konsultasi laktasi. Wanita yang masuk dalam syarat peserta program adalah usia kehamilan lebih dari 34 minggu saat melahirkan, mengungkapkan keinginannya untuk menyusui, dan tidak memilik penyakit komorbid yang kontraindikasi maupun menhambat menyusui.
Peserta kemudian dibagi menjadi 3 kelompok program secara random, yaitu kelompok 1 sebagai kelompok control (program standard perawatn RS berupa perawatan antenatal, intrapartum, postnatal tanpa intervensi khusus). Perawatan tersebut termasuk kelas antenatal, yang mempelajari kebutuhan makan bayi dan kunjungan postnatal oleh konsultan laktasi. Kelompok 2 mendapatkan program satu sesi edukasi menyusui dimana mereka diberikan tayangan video edukasi 16 menit yang berjudul “ 14 Langkah untuk Menyusui yang Lebih Baik” (In Joy Videos, Boulder, CO), yang memperkenalkan peserta terhadap manfaat dan keuntungan menyusui, mendemonstrasikan posisi menyusui yang tepat, dan perawatan payudara dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan. Peserta dalam program ini juga diberikan panduan cetak menyusui dan mendapat kesempatan berdiskusi dengan konselor laktasi selama 15 menit.
Kelompok 3 mendaptkan program berupa 2 sesi dukungan laktasi postanal. Pada sesi dukungan 1, peserta dikunjungi oleh konsultan laktasi pada 3 hari pertama postnatal sebelum pulang dari RS. Peserta juga mendapat panduan cetak yang sama dengan program ke-2 mengenai mmenyusui selama kunjungan. Sesi dukungan Kedua dilakukan selama kunjungan postnatal 1-2 minggu setelah melahirkan. Selama 2 pertemuan tersebut, peserta mendapatkan  instruksi cara menempelkan tangan, posisi yang sesuai, dan teknik-teknik lainnya untuk menghindari komplikasi. Setiap pertemua berlangsung kurang lebih 30 menit.
Program dilakukan secara rutin selama 6 bulan. Kemudian dilakukan follow up selama 6 bulan berupa diari makanan bayyi. Wawancara dilakukan pertama kali sebelum keluar rumah sakit, kemudian pada minggu ke-2 dan ke-6 wawancara dilakukan sat kunjungan rutin postnatal. Pada kunjungan tersebut peserta diminta mengisi kuisioner standard mengenai makanan bayi. Selanjutnya wawancara dilanjutkan pada bulan ke-3 dan ke-6 melalui telefon.
Hasil dari pintervensi program selama 6 bulan, didapatkan bahwa wanita pada kelompok dengan program dukungan laktasi postnatal lebih banyak yang menyusui secara eksklusif  dibandingkan peserta yang hanya dalam program standard perawatan rutin RS. Wanita yang mendapatkan program edukasi antenatal lebih banyak yang menyusui eksklusif pada minggu ke-6, bulan ke-3 dan bulan ke-6 postnatal. Wanita yang menerima dukungan laktasi postnatal lebih cenderung menyusui eksklusif atau predominan pada dua minggu setelah melahirkan dibandingkan dengan perempuan yang menerima program edukasi antenatal. Tingkat  menyusui minggu ke-6 setelah melahirkan juga lebih tinggi pada kelompok dukungan postnatal dibandingkan dengan wanita yang menerima perawatan rutin.
Kedua program intervensi berupa edukasi antenatal maupun dukungan postnatal sebagai intervensi tunggal di RS keduanya mampu meningkatkan jumlah ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pasca melahirkan.



Referensi :
http://www.bmj.com/content/bmj/335/7620/596.full.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar