Perbandingan Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah Tanya Jawab Dengan Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Buku Kecacingan Dalam Mencegah Reinfeksi Ascaris lumbricoides Pada Anak Sekolah Dasar

Prevalensi ascarasis pada anak usia sekolah dasar masih cukup tinggi. Pengobatan kecacingan tanpa disertai perubahan praktek kesehatan akan menyebabkan angka reinfeksi ascariasis tetap tinggi. Perubahan praktek kesehatan dapat dilakukan melalui penyuluhan kesehatan. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan dalam penyuluhan kesehatan. Penelitian ini membandingkan penyuluhan metode ceramah tanya jawab dengan penyuluhan menggunakan buku kecacingan dalam mencegah reinfeksi ascariasis.Metoda. Penelitian ini merupakan suatu eksperimental quasy yang terletak di Desa Kalikayen Ungaran. Populasi penelitian berasal dari murid kelas 1 dan murid kelas 2 Sekolah Dasar Kalikayen. Seluruh subjek berjumlah 146 orang. Skrining ascariasis dengan menggunakan teknik kualitatif Kato-Katz. Murid sekolah yang positif ascariasis diobati dengan pyrantel pamoat. Selanjutnya pada kedua kelompok murid dilakukan penyuluhan kesehatan setiap minggu selama tiga bulan. Pada SD 01 diberikan penyuluhan metode ceramah, sedangkan di SD 02 menggunakan buku kecacingan. Tiga bulan kemudian kembali dilakukan pemeriksaan feces untuk menilai ascariasis. Hasil. Terdapat peningkatan PSP setelah dilakukan penyuluhan kesehatan (p < 0.01). Metode ceramah lebih baik dari metode buku kecacingan dalam meningkatkan rerata pengetahuan (p = 0.02), namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata sikap dan praktek kesehatan. Tidak terdapat perbedaan antara kedua metode penyuluhan dalam mencegah reinfeksi ascariasis (p = 0.595). referensi : http://eprints.undip.ac.id/17659/1/Hotber_ER_Pasaribu.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar