Tidak
optimalnya tatalaksana hipertensi disebabkan karena adanya hambatan, baik dari
pasien, penyedia layanan kesehatan, maupun sistem pelayanan kesehatan. Adanya
hambatan yang timbul dari sistem kesehatan, seperti sulitnya akses dan biaya
pengobatan yang tinggi telah diatasi dengan layanan kesehatan primer yang murah
atau bahkan gratis serta kontrol rutin dan obat-obatan yang murah atau bahkan
gratis. Namun, dengan diatasinya hambatan dari sistem kesehatan tidak kemudian
membuat pasien hipertensi menjadi terkontrol karena adanya hambatan yang
signifikan dari pasien sendiri maupun dari dokter.
Hambatan dari
pasien seperti buruknya ketaatan pada obat-obatan antihipertensi; pengetahuan
yang buruk tentang hipertensi, efek samping obat, kepercayaan kesehatan pasien;
dan keengganan untuk merubah gaya hidup. Strategi yang umum untuk menarget
hambatan dari pasien yaitu, edukasi pasien, pendekatan self-monitoring seperti monitoring tekanan darah di rumah,
konseling perilaku yang menarget pada kepercayaan kesehatan pasien, ketaatan
minum obat, dan modifikasi gaya hidup.
Hambatan dari
dokter adalah buruknya ketaatan pada pedoman (gudelines) tatalaksana; buruknya keagresifan dalam penggunaan
obat-obatan antihipertensi yang sesuai, terutama pada pasien isolated systolic hypertension; tidak
menyarankan perubahan gaya hidup pada pasien. Stratedi yang umum untuk menarget
hambatan dari dokter yaitu, edukasi untuk dokter dan membuat feedback audit
untuk dokter.
Untuk
menghilangkan hambatan dari berbagai pihak di atas, dibuatlah proyek CAATCH (Counseling African Americans to Control
Hypertension). Intervensi terdiri dari 3 komponen dengan target pasien dan
2 komponen dengan target dokter. Komponen pasien yaitu: (1) program komputer
interaktif yang mengedukasi pasien tentang penyebab, komplikasi, dan pengobatan
hipertensi, efek samping pengobatan yang mungkin muncul, dan metode untuk
mengadopsi perubahan gaya hidup; (2) monitoring tekanan darah di rumah; dan (3)
sesi konseling perilaku individu dan kelompok tentang adopsi perubahan gaya
hidup oleh staf terlatih, dietician, dan edukator kesehatan. Sedangkan
intervensi untuk dokter yaitu: (1) laporan kasus bulanan dengan edukasi medis
berkelanjutan berdasarkan guidelines tatalaksana
hipertensi JNC-7; dan (2) membuat feedback
menggunakan pengukuran proses Continuous
Quality Improvement (CQI) dan feedback
pada hasil pengukuran tekanan darah pasien di rumah.
Artikel: Ogedegbe, G., Tobin, J. N., Fernandez,
S., Gerin, W., Diaz-Gloster, M., Cassells, A., et al. (2009). Counseling African Americans to Control Hypertension
(CAATCH) Trial: A Multi-Level Intervention to Improve Blood Pressure Control in
Hypertensive Blacks. Circ Cardiovasc Qual Outcomes, 2, 249-256. doi:
10.1161/CIRCOUTCOMES.109.849976
Tidak ada komentar:
Posting Komentar