Bullybusters merupakan drama Beale and Scott (2001) mempersembahkan program anti-bullying dengan konserling dan drama staff di sekolah menengah. Pertama-tama, mereka melakukan survei mengenai persepsi siswa dan guru tentang bullyinh dan menumukan bahwa secara umum, para guru tidak peka terhadap perilaku bullying dimana perilaku bullying merupakan masalah yang dikeluhkan oleh para siswa. Guru drama menulis Bullybusters, untuk mengedukasi para siswa tentang bagaimana mengatasi kejadian bullying. Penulis percaya bahwa drama psychoeducational dapat mengajari anak lewat peran aktor dan menjadi model perilaku yang baik. Beale and Scott (2001) memperkenalkan program Bullybusters pada kelas 6 dan seterusnya pada sekolah dasar. Drama ini membantu memberi kejelasan pengalaman-pengalaman siswa secara umum. Sesi yang paling penting ada pada diskusi yang mengikuti program ini, para siswa dapat memproses perasaan mereka dan mendiskusikan alternatif lain dalam menangani perilaku bullying.
Kepala sekolah menginformasikan konsep the school’s zero tolerance terhadap bullying setelah berlangsungnya program tersebut. Para guru juga diajak untuk menggali reaksi siswa terhadap drama sebagai bentuk partisipasi dalam menurunkan angka bullying serta membuat peraturan anti-bulling di kelas dan meminta para siswa untuk menandatangani aksi anti-bullying.
Adapun, orang tua diikutsertakan dengan menginformasikan lewat newsletters dan outlining steps sehingga mereka dapat membantu anak mereka dalam menangani bullying.
Para siswa juga mempertunjukkan program Bullybuster pada pertemuan orangtua dengan guru. Beale and Scott (2001) menunjukkan hasil positif termasuk penurunan 20% kejadian bullying di sekolah menengah. Para guru juga menjadi lebih peka terhadap bullying dan memdapatkan lebih banyak kejadian yang dilaporkan bullying terhadap siswa.
Amy Milsom & Laura L. Gallo (2006) Bullying in Middle Schools: Prevention and Intervention, Middle School Journal, 37:3, 12-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar