The Impact of Mother-to-Mother Support on Optimal Breastfeeding : controlled community intervention trial in peri-urban Guatemala City, Guatemala

 

La Leche League Guatemala, sebuah organisasi non profit mengembangkan program pelatihan relawan konselor menyusui di pinggiran koota Guatemala. Program ini dumulai pada tahun 1999. Konselor menerima pelatihan dan tindak lanjut dari LLLG untuk melaksanakan promosi dan dukungan kegiatan menyusui di masyarakat tempat mereka tinggal. Konselor memfasilitasi kelompok dukungan ibu-ke-ibu; mengunjungi wanita di rumah mereka; melakukan kontak informal pada perempuan di bus, di pasar, dan di tempat umum lainnya; dan merujuk perempuan ke klinik kesehatan terdekat untuk melakukan manajemen laktasi untuk masalah-masalah yang tidak dapat ditangani para konselor.
Fokus utama dari kerja konselor adalah memfasilitasi kelompok dukungan ibu-ke-bu melalui kunjungan periodik rumah. Kelompok dukungan ibu-ke-ibu biasanya diadakan bulanan di rumah peserta atau di gereja-gereja, sekolah, atau tempat umum lainnya. Selama pertemuan, konselor memperkenalkan salah satu dari empat topik utama: 1) Keuntungan dari menyusui, 2) Proses awal menyusui, termasuk teknik untuk menyusui, 3) Kesulitan menyusui dan cara mengatasinya, dan 4) Makanan pendamping ASI. Untuk memfasilitasi diskusi dan pembelajaran, Organisasi ini menggunakan poster kain besar untuk setiap topik. Selama pertemuan kelompok, konselor tidak hanya memberikan dorongan kepada ibu untuk menyusui tetapi mendukung mereka dalam keputusan jenis makanan bayinya apakah ibu memilih menyusui atau tidak.

Dimulai pada tahun 1999 La Leche League Guatemala memperkenalkan sejumlah perubahan lain untuk programnya. LLLG lebih jelas difokuskan pada wanita hamil dan ibu dari anak-anak kurang dari usia 6 bulan. Misalnya, konselor meningkatkan kunjungan rumah untuk wanita hamil dan mengundang mereka untuk menghadiri kelompok dukungan ibu-ke-ibu. LLLG mengintensifkan usaha untuk menyampaikan pesan utama. Misalnya, tentang segera menyusui dan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan meminta ibu hamil untuk mengingatkan mereka ketika melahirkan sehingga konselor bisa memberikan dukungan pada ibu dan menjawab pertanyaan mereka.

LLLG melatih para konselor untuk menegosiasi perbaikan praktek  menyusui dengan ibu selama kunjungan rumah. LLLG juga memberikan pelatihan yang lebih praktis untuk konselor baru. Konselor menghabiskan sekitar 50% waktu lebih banyak selama 35-45 jam pelatihan mempraktikkan keterampilan yang baru diperoleh dengan peserta lainnya.
LLLG lebih jelas
membatasi wilayah geografis di mana konselor bekerja, membuat upaya eksplisit untuk merekrut dan melatih konselor di wilayah geografis, dan mempekerjakan empat penghubung masyarakat, yang dibayar dengan gaji sederhana untuk memotivasi dan memberikan dukungan untuk konselor baru

Selama 1 tahun setelah program dilaksanakan, diadakan sensus pada wanita yang telah menjalani maupun mengetahui program ini. Dari sensus tersebut rata-rata komunitas yang melakukan pemberian ASI secara dini  signifikan lebih tinggi pada komunitas program dibandingkan komunitas control. Tetapi perubahan dari waktu ke waktu antara komunitas program dan control tidak signifikan berbeda. Meskipun didapatkan 45% wanita dalam komunitas program yang mendapat kunjungan rumah dan mengikuti kelompok dukungan ibu-ke-ibu  melakukan ASI eksklusif sedangka pada komunitas program yang tidak berpartisipasi dalam kedua aktivitas tersebut yang melakukan ASI eksklusif sebesar 14%.
Selain itu, perempuan yang terpapar kegiatan dukungan ibu-ke-ibu selama tahun berikutnya berdasarkan sensus dan survei meningkat dan memungkinkan nantinya menyusui secara eksklusif dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa program dapat menjadi lebih efektif dari waktu ke waktu.

Referensi :
http://www.scielosp.org/pdf/rpsp/v12n3/12874

Tidak ada komentar:

Posting Komentar