Intervensi berbasis
komunitas ini dilaksanakan di Lekhnath Municipality, Nepal yang merupakan daerah
semiurban dengan pelayanan kesehatan terbatas. Dengan melatih Female Community Health Volunteers (FCHVs)
atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘kader kesehatan’ di Indonesia,
diharapkan mereka terampil dalam memantau tekanan darah, memberikan konseling
promosi kesehatan, dan merujuk pasien beresiko ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk mendapat pengobatan hipertensi, sehingga hipertensi dapat dicegah dan
dapat terkontrol pada pasien yang telah terdiagnosis hipertensi.
FCHVs yang
berpartisipasi mendapat paket pelatihan selama lima hari yang terdiri dari (1)
pengenalan dan pentingnya
noncommunicable
disease dan/atau hipertensi; (2) identifikasi populasi beresiko menggunakan
checklist meliputi kadar asupan
garam,
physical inactivity, merokok,
dan konsumsi alcohol; (3) skrining tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital,
pengukutan tinggi dan berat badan, dan merujuk bagi yang tekanan darahnya
>140/90 mmHg; (4) memberikan edukasi kesehatan tentang faktor resiko utama;
dan (5) pencatatan, pelaporan, dan
follow
up. Setelah mendapatkan pelatihan, FCHVs diberi sphygmomanometer digital,
timbangan, pita ukur, panduan FCHV, dan register pencatatan. Masing-masing FCHV
akan mengunjungi rumah tangga yang dipilih 3 kali selama setahun, di mana FCHV
akan memberikan konseling dan mengukur tekanan darah serta tinggi dan berat
badan responden. Jika tergolong dalam hipertensi, maka responden akan diminta
untuk mengunjungi fasilitas kesehatan untuk diagnosis dan tatalaksana lebih
lanjut. Untuk responden yang menderita hipertensi, FCHV juga memantau apakah
responden meminum obat teratur sesuai anjuran dokter.
Setelah intervensi
1 tahun, dilakukan follow up oleh tenaga kesehatan professional, seperti dokter
atau perawat. Outcome primer yang diharapkan adalah penurunan rata-rata tekanan
darah sistolik pada populasi hipertensi dan prehipertensi. Sedangkan outcome
sekunder yaitu penurunan rata-rata tekanan darah diastolic dan proporsi faktor
resiko (merokok, konsumsi alcohol, asupan garam, indeks massa tubuh).
Sumber: Neupane, D., McLachlan, C. S., Christensen, B.,
Karki, A., Perry, H. B., & Kallestrup, P. (2016). Community-based
intervention for blood pressure reduction in Nepal (COBIN trial): study
protocol for a cluster-randomized controlled trial. Trials, 17, 292.
http://doi.org/10.1186/s13063-016-1412-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar