Diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitast, terutama di kalangan anak-anak di negara-negara berkembang ataupun negara berpenghasilan rendah. Banyak
agen infeksius yang berkaitan dengan diare tersebar melalui air maupun makanan yang
terkontaminasi dengan kotoran karena sumber air yang kurang. Pada daerah terpencil, kualitas air masih berdasarkan
kepada sumber mata air seperti air tanah (sumur) ataupun air yang didapat dari
tampungan air hujan sebagai alternatif dari sumber mata air lainnya
(sungai dan danau). Peningkatan kualitas air sendiri bisa dilakukan dengan cara
memasak air hingga mendidih, klorinasi, flokulasi, filtrasi, atau disinfeksi
matahari.
Penelitian kali ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan beberapa penelitian terdahulu, yang membandingkan antara subyek
yang terintervensi dengan peningkatan kualitas air dan subyek yang tidak
diitervensi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Penggunaan produk desinfeksi untuk
digunakan dalam rumah dapat mengurangi diare sekitar seperempat pada penggunaan
klorin, dan sekitar sepertiga pada penggunaan flokulasi. Penyaringan air di
rumah mungkin mengurangi diare sekitar setengah kasus. Penggunaan air yang ditempatkan
dalam botol plastik yang kemudian dijemur sinar matahari langsung selama
minimal enam jam sebelum di minum dapat mengurangi diare hingga sepertiga kasus.
Peneliti menilai, semakin banyak orang menggunakan berbagai intervensi untuk meningkatkan kualitas air, semakin besar
efek dalam mencegah terjadinya kasus diare
Clasen, Thomas
F et al. “Interventions to Improve Water Quality for Preventing Diarrhoea.” The Cochrane Database of Systematic Reviews 10 (2015): 1–201.PMC. Web. 28
Oct. 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar