Dalam pengaturan kelas, guru sering mengajak para siswanya untuk bekerja secara berkelompok karena menurut Rottier dan Ogan dalam beberapa penelitian belajar berkelompok dapat mendorong prestasi yang lebih tinggi terutama untuk murid rata rata dan di bawah rata rata, meningkatkan kemampuan penalaran dan menumbuhkan hubungan dan perasaan yang positif antara siswa, serta memperkuat rasa percaya diri.
Studi ini dilakukan kepada 84 kelas 6 SD di 16 sekolah untuk mengetahui efektivitas metode jaringan untuk mengidentifikasi para pemimpin opini (opinion leaders) untuk membentuk sebuah kelompok. Pre dan pos data kurikulum diambil dari 1961 murid. Kemudian para pemimpin opini di jaringan pertemanan dinominasikan oleh para temannya.
Hasilnya, para siswa menyukai program pencegahan merokok, dan memiliki sikap yang lebih baik, serta penurunan niat untuk merokok. Metode jaringan ini adalah yang terefektif sebagai basis-struktur program pencegahan merokok.
Referensi:
1. Morbidity and Mortality Weekly Report. Youth tobacco surveillance—United States, 1998–1999. Available at: http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/ss4910a1.htm. Accessed January 15, 2002.
Valente, T.W. et al., 2003. Effects of a Social-Network Method for Group Assignment Strategies on Peer-Led Tobacco Prevention Programs in Schools. American Journal of Public Health, 93(11), pp.1837–1843. Available at: http://ajph.aphapublications.org/doi/abs/10.2105/AJPH.93.11.1837.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar