Program
ini merupakan pilot study yang dilakukan di Karachi. Semua
anak usia <5 tahun yang untuk weight-for-height <-3 menurut klasifikasi WHO, dilibatkan dalam penelitian tersebut. Sebuah
survei baseline awal dilakukan untuk mengidentifikasi semua anak-anak yang
kekurangan gizi. Orang-orang
yang sangat kekurangan gizi kemudian terdaftar. Kader
Kesehatan Masyarakat (KKM) yang diidentifikasi dari daerah tersebut dilatih untuk mengidentifikasi anak-anak yang kekurangan
gizi, menghitung skor SD, mengidentifikasi tanda-tanda bahaya, menyiapkan high density diet (HDD), dan
memantau anak-anak ini untuk perbaikan status gizi mereka. Setelah
pelatihan, KKM memberi edukasi konsultasi kepada
ibu-ibu
mengenai nutrisi yang tepat dan diet anak-anak dan memberikan suplemen HDD. Seorang
wanita dari daerah mempersiapkan HDD dan kemudian KKM mengantarkan HDD ke masing-masing rumah. Suplemen HDD pertama
diberikan di bawah pengawasan langsung. Jumlah yang dikonsumsi
dalam 24 jam dihitung. Screening
awal anak-anak ini dilakukan untuk mengidentifikasi komplikasi seperti
pneumonia, dehidrasi, sepsis, muntah dan edema yang akan membutuhkan rujukan ke
fasilitas perawatan tersier untuk stabilisasi awal. Semua
anak diberi vitamin A dan multi vitamin lainnya sesuai guideline WHO. Anak-anak diberi suplemen zat besi dari minggu kedua
untuk jangka waktu 3 bulan.
Untuk 4-5 hari pertama, 100 kal / kg / hari diberikan
yang secara bertahap meningkat menjadi 120 kal / kg / hari selama seminggu. Home
made item seerti nasi, buah, sayur, diperkenalkan dalam makanan setelah minggu pertama suplementasi HDD secara bertahap untuk memberikan proporsi yang sama dengan target total 150 kal / kg / hari sesuai
rekomendasi WHO.
Dalam penelitian ini HDD dirumuskan oleh Nutrition
Support Programme-a Government of Sindh Initiative. HDD ini mengandung 1.4 kalori per ml dan memiliki umur simpan satu minggu.
Ini merupakan ready to use food (RUTF). Hal ini dibuat dari tepung beras, dal
bubuk, gula, susu bubuk dan minyak. RUTF dengan makanan
berbasis rumah tangga telah berhasil menaikkan berat badan dan mengembalikan nafsu makan. Penggunaan RUTF ini membuat prevalensi diare, demam dan batuk lebih rendah daripada anak-anak yang menerima perawatan standar.
Akram,
DS, Arif, F, Shahwar Khan, d, Samad, S, 2010, Community
based nutritional rehabilitation of severely malnourished children, J Pak Med Assoc, Vol. 60, No. 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar