Exclusive Breastfeeding di Kalangan Wanita Karir

Saya memilih topik ini karena saya tertarik mengenai berbagai tantangan yang dialami oleh wanita karir untuk tetap menyusui bayinya secara eksklusif yaitu minimal 6 bulan s.d 2 tahun. Fakta bahwa menyusui adalah sumber utama nutrisi untuk bayi muda sangat penting diketahui oleh ibu maupun lingkungan sekitarnya untuk mensupport ibu memberikan ASI.  Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi ibu untuk tetap menyusui dengan pekerjaan, terutama jika dukungan kerja minimal atau tidak ada.

Berikut salah satu artikel mengenai program yang dilakukan di PAKISTAN untuk mensupport Ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI.

http://www.womenandbirth.org/article/S1871-5192(12)00002-9/pdf

Di Pakistan, 1983-2008, prevalensi ASI selama 6 bulan telah menurun dari 96% menjadi 31%.
Di wilayah ini, hambatan tempat kerja telah dilaporkan sebagai salah satu
alasan yang mengakibatkan penghentian awal menyusui  ibu yang bekerja.
Makalah ini bertujuan untuk meninjau literatur global untuk mengeksplorasi
intervensi tempat kerja yang dapat mempromosikan praktek menyusui
di antara ibu yang bekerja di Pakistan. Banyaknya wanita karir yang masih kesulitan untuk melaksanakan hal ini dikarenakan pengetahuan maupun sistem di sekitarnya yang tidak mendukung untuk bisa memenuhi kebutuhan ASI bagi bayinya selayaknya wanita yang tidak bekerja.
Dalam artikel ini dipaparkan beberapa program yang dilakukan di tempat bekerja untuk mendukung ASI eksklusif bagi wanita bekerja, terdapa 4 intervensi yang menurut pengarang paling efektif yaitu :
1. Memberikan pendampingan kepada ibu bekerja  untuk mengelola pemberian ASI selama berada di tempat kerja
Program ini berupa penyuluhan dan pemaparan strategi yang dapat dilakukan oleh ibu bekerja untuk mengatur waktu dan metode agar tetap bisa menyusui meskipun bekerja.
2. Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pemberian ASI
Memberikan edukasi mengenai pentingnya pelaksanan pemberian ASI dan manfaatnya bagi bayi. Salah satu projek di Australia menunujukkan peningkatan akomodasi yang diberikan oleh karyawan maupun kebijakan perusahaan untuk menciptakan ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI dengan mudah.
3. Menyediakan fasilitas  fisik di tempat bekerja
Salah satu program yang dilakukan juga dengan menyediakan berbagai fasilitas yang mensupport pemberian ASI di area kerja seperti ruang khusus menyusui, refrigrator penyimpanan ASI, breast pump, dan waktu rutin untuk pemberian ASI.
4.  Felksibilitas di lingkungan kerja
5. Kebijakan ramah bayi dan ibu

Sayangnya pada artikel tersebut tidak dipaparkan detail contoh program yang telah dilakukan dalam bentuk apa, dilakukan oleh siapa, bagaimana program ini dijalankan, keefektifan dari program.
Namun di dalam artikel disampaikan bahwa program-program tersebut diasadur berdasarkan projek-projek yang telah dilakukan di negara lain seperti Australia dan Amerika dalam rangka meningkatkan sistem dukungan bagi ibu bekerja agar tetap menyusui secara eksklusif

Saya masih mencari artikel lain yang to the point membicarakan program khusus termasuk strategi pelaksanaannya.
Mohon asupannya dr.Mubasysyir dan teman-teman, terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar