Pada negara berkembang, akses terhadap air
minum yang aman dan sanitasi yang
baik kurang memadai, hal ini merupakan kontributor penting
untuk risiko terjadinya diare, yang menyebabkan sekitar dua juta kematian per
tahun pada anak di bawah 5 tahun. WHO memperkirakan bahwa lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia kekurangan akses terhadap pasokan air
bersih.
Menurut Survei Demografi dan
Kesehatan di Kenya tahun 2003, di Provinsi Nyanza, Kenya, 75% dari populasinya tidak
memiliki akses ke pasokan air bersih dan
provinsi ini memiliki angka insidensi diare tertinggi di Kenya.
Kemudian diinisiasi program Safe Water
System (SWS) pada tahun 2005 dengan
cara, pengolahan air menggunakan larutan natrium hipoklorit 1%; penyimpanan air di
dalam pot tanah liat yang dimodifikasi dengan
mulut yang lebih sempit, kemudian diberi tutup, dan keran; dan promosi perubahan perilaku kebersihan pada masyarakat. Evaluasi di lapangan menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode SWS dapat
mengurangi resiko diare hingga 85%.
Kemudian pemerintah Kenya mencoba menerapkan proyek Safe Water System (SWS) ini dibeberapa sekolah percontohan di Kenya.
Migele J, Ombeki
S, Ayalo M, Biggerstaff M, Quick R. Diarrhea
prevention in a Kenyan school through the use of a simple safe water and
hygiene intervention. Am J Trop
Med Hyg. 2007;76(2):351–3. [PubMed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar