Penelitian ini mempelajari efektivitas dari program pencegahan merokok berupa kompetisi “Kelas Bebas Rokok” dalam menunda aktivitas merokok pada remaja. Setiap kelas diberikan kesempatan untuk mengikuti kompetisi ini dengan menjadi kelas bebas rokok selama enam bulan dan melaporkan kegiatan kepada gurunya. Kelas yang tidak merokok selama periode tersebut diberikan kesempatan untuk mengambil undian-undian hadiah yang menarik.
Dalam mengukur kefektivitasan dari metode ini, 131 kelas yang berisikan 2142 murid, dengan umur rata-rata 12.9, SD=0.98 terbagi menjadi kelas yang berpartisipasi dan tidak berpartisipasi dalam kompetisi. Status merokok pada murid terbagi menjadi a) merokok sebelum awal kompetisi, b) merokok satu bulan setelah kompetisi dan c) merokok satu tahun setelah kompetisi.
Hasilnya, jumlah remaja yang merokok naik sebanyak 7.5% dari sebulum dan setelah kompetisi pada grup komparasi, sedangkan pada grup intervensi turun sebesar 0.2%. Pada evaluasi lanjutan, prevelansi merokok positif terjadi pada semua kelompok, namun murid dalam grup intervensi memiliki kenaikan jumlah siswa yang merokok lebih sedikit secara signifikan. Studi ini membuktikan bahwa partisipasi murid dalam kompetisi anti merokok dapat menunda aktivitas merokok pada remaja.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kesulitan metodologi terutama dalam mengintepretasikan hasilnya yang perlu menjadi bahan pertimbangan. Namun metode kompetisi bebas merokok ini dapat menjadi program yang cocok untuk kegiatan preventif merokok, kompetisi ini tidak banyak mengambil jadwal pengajaran. Hal ini menjadi menarik karena waktu sering menjadi argumen bagi para guru SMP untuk melaksanakan kegiatan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar